KEDUDUKAN DAN POSISI BIROKRASI DALAM NEGARA



Sebelum mengkaji mengenai birokrasi, akan digambaran terlebih dahulu mengenai biro dan siapa birokrat itu. Biro (bureau) merupakan suatu bentuk organisasi. Sedangkan pengertian organisasi itu sendiri menurut Chaster I Benard, dalam Down (1967) adalah suatu koordinasi kegiatan-kegiatan atau kekuatan-kekuatan dua orang atau lebih yang secara sadar dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian untuk Biro itu sendiri diartikan sebagai organisasi yang berskala besar, memiliki pekerja yang bekerja secara penuh full time, promosi dalam biro berdasarkan pada penilaian kinerja dan hasil utama bukan dievaluasi secara langsung atau tidak langsung dalam pasar tempat terjadinya transaksi secara sukarela.
Kemudian birokrat sendiri menurut Downs, bukanlah diartikan setiap orang yang menjadi anggota biro. Akan tetapi diartikan sebagai orang yang bekerja yang ditandai dengan karakteristik organisasi diatas, yaitu birokrat adalah orang yang bekerja pada organisasi berskala besar, orang yang bekerja full time, kemudian kebijakan kepegawaian organisasi penggajian, promosi, pensiun merupakan bagian penting  dari anggota orgaanisasi dan didasarkan pada kinerja mereka, serta hasil kerja dalam organisasi yang mereka kerjakan yang dinilai. Beberapa hal penting tentang birokrat :
Birokrat dapat bekerja pada organisasi walaupun bukan berbentuk biro. Pengertian ini memperbolehkan kita menhyebut birokrat pada organisasi swasta, yang secara intrinsik berbeda dengan biro Tidak semua pegawai dalam suatu biro dapat menjadi birokrat Secara individual birokrat lebih kurang memiliki ciri efisien, jujur, bekerja keras, teliti dan nilai-nilai yang pada umumnya berbeda dengan nonbirokrat.
Setelah itu dapatlah disimpulkan pengertian birokrasi. Pertama, birokrasi biasanya menunjuk pada suatu lembaga atau tingkatan lembaga khusus. Dalam pengertian ini, birokrasi dinyatakan sebagai suatu konsep yang sama dengan biro. Kedua, birokrasi juga dapat berarti sebagai suatu metode tertentu untuk mengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi yang berskala besar. Ketiga, birokrasi diartikan sebagai “bureauness” or”quality that distinguishes bureaus from other types of organization”. Dalam hal ini birokrasi merujuk pada kualitas yang dihasilkan oleh suatu organisasi. Pengertian tersebut diatas dapat digunakan sesuai dengan konteks yang digunakan dalam mengartikan birokrasi.
Menurut Max Weber birokrasi diartikan sebagai “ideal type organization”yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Adanya pembagian pekerjaan, hubungan kewenangan dan tanggung jawab yang didefinisikan dengan jelas. Kantor diorganisasikan secara hierarkis atau adanya rangkaian komando. Pejabat menejerial dipilih dengan kualifikasi teknis yang ditentukan dengan pendidikan dan ujian. Peraturan dan pengaturan mengarah pada pelaksanaan pekerjaan. Hubungan antar menejer dengan karyawan berbentuk imperasional. Pegawai yang berorientasi pada karier dan mendapatkan gaji yang tepat (Efisiensi).
Weber juga menyatakan, birokrasi itu sistem kekuasaan, di mana pemimpin (superordinat) mempraktekkan kontrol atas bawahan (subordinat). Sistem birokrasi menekankan pada aspek “disiplin.” Sebab itu, Weber juga memasukkan birokrasi sebagai sistem legal-rasional. Legal oleh sebab tunduk pada aturan-aturan tertulis dan dapat disimak oleh siapa pun juga. Rasional artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-akibatnya.
Menutur Weber karakteristik birokrasi dapat diperjelasseperti apa yang sebagai berikut: Lingkup kewenangan berdasarkan pembagian kerja yang sistematis .Pejabat terikat pada disiplin dan pengawasan yang ketat dan sistematis dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya.Semua kegiatan diatur oleh sistem aturan yang sistematis .Jabatan-jabatan mengikuti asas hierarki .Pejabat hanya terikat pada satu tugas formal dan tidak personal .Jabatan diisi berdasarkan terpenuhinya syarat-syarat teknis yang dinyatakan melalui ujian atau ijazah. Pejabat bersangkutan diangkat dan bukan dipilih.Jabatan itu merupakan karier berdasarkan waktu atau kecakapan .Dalam prinsip-prinsip bentuk birokrasi harus terdapat adanya antara lain: Struktur hirarkis formal pada setiap tingkat dan di bawah kontrol dan dikendalikan dalam sebuah hirarki formal atas dasar dari perencanaan pusat dan pengambilan keputusan. Manajemen dengan aturan yang jelas adanya pengendalian melalui aturan yang memungkinkan agar keputusan yang dibuat pada tingkat atas akan dapat dilaksanakan secara konsisten oleh semua tingkat di bawahnya.
Organisasi dengan fungsional yang khusus pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh mereka yang benar merupakan ahli kemudian disusun dalam unit-unit berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan keahlian. Mempunyai sebuah misi target yang akan dituju atau yang sedang dilaksanakandalam upaya agar tujuan agar organisasi ini dapat melayani kepentingan yang akan diberdayakan termasuk dalam misi untuk melayani organisasi itu sendiri.
kedudukan dan posisi birokrasi di dalam negara sangat dekat dengan masyarakat tapi memang dalam negara banyak terjadi kesalahan dalam birokrasi adanya poltics adanya koordinasi komunikasi yang kurang baik ,birokrasi disini memberikan pelayanan dan mengikuti prosedur yang berlaku memang agak kurang baik di negara kita ini ,tapi dalam sendi kehidupan bernegara kita hampir setiap hari berjumpa dengan birokrasi baik pemerintah dan nonpemerintah.


Kedudukan dan posisi birokrasi di negara

masyarakatat -pejabat politik-birokrasi-penyelenggara adm pemerintahan-masyarakat-penyelenggaraan adm pemerintahan-rule of the game-kontrak sosial.


Previous
Next Post »
0 Komentar